Ganja
(Cannabis sativa) adalah tumbuhan
penghasil serat dan lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya.Tetrahidrokanabinol (THC,tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya
mengalamin euforia (rasa senang berkepanjangan tanpa sebab). Tanaman ganja
biasanya dibuat menjadi rokok mariuana.
Ganja
sudah ada sejak awal 2700M, yang tercatat dalam naskah kuno Cina. Penjelajah
Eropa pertama kali memperkenalkan ganja ke dunia pada tahun 1545. Tanaman ganja
dianggap sangat bermanfaat oleh pemerintah kolonial Jamestown awal tahun 1607
dan mulai dibudayakan. Di Virginia, petani didenda jika tidak mau menanam
ganja. Pada tahun 1617 ganja mulai diperkenalkan di Inggris.
Julukan populis lain ganja adalah mariyuana, yang berasal dari bahasa Portugis
yaitu mariguango yang berarti barang yang memabukkan dan untuk bahasa
ilmiahnya disebut Cannabis. Istilah ganja dipopulerkan oleh kaum Rastafari, kaum penganut sekte Rasta di Jamaika yang berakar dari Yahudi dan Mesir.
Dari abad ketujuh belas hingga ke
pertengahan abad kedua puluh ganja dianggap sebagai obat rumah tangga yang
berguna untuk mengobati penyakit seperti sakit kepala, kram menstruasi, dan
sakit gigi. Dari tahun 1913-1938 jenis ganja yang lebih kuat dibudidayakan oleh
perusahaan-perusahaan obat Amerika untuk digunakan dalam produk obat
mereka, Ganja jenis itu disebut Cannabis americana.
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika
Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk
khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol
perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis
terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa
Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual
penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum,
dan dengan meminum Bhang.
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak
terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan
terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang
sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Diantara pengguna ganja,
beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang
berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir diantara para
pengguna tertentu.
Sejak tahun 1976 undang undang memungkinkan penggunaan ganja
secara terbatas untuk keperluan medis (medical marijuana) yang telah
diberlakukan di 35 negara bagian (pada tahun 2003 beberapa undang undang
tersebut telah berakhir atau secara khusus tidak diperpanjang oleh legislator Negara
bagian).
Pada tahun 2002 ada upaya luas untuk dekriminalisasi pengguna ganja di
Canada dan Britania Raya. Di Amerika Serikat, hampir semua level di tingkat
negara bagian mereformasi hukum obat-obatan yang dianggap tidak efektif dengan
melakukan over-riding pada hukum obat federal. Meskipun demikian, sejak 1996
delapan negara bagian telah memberlakukan berbagai upaya hukum yang secara
efektif memungkinkan penggunaan medical marijuana yang terbatas dan terkendali.
Akan tetapi di beberapa negara bagian tersebut, dokter dan pasien medical
marijuana kemungkinan masih menghadapi tuntutan pidana federal.
Pada bulan mei 1999
National Institutes of Health (NIH) mengeluarkan kebijakan yang menggambarkan
perlunya penelitian lebih lanjut dalam penggunaan ganja untuk alasan medis
harus melibatkan analisa mengenai manfaat penggunaan serta potensi resiko yang
akan timbul.
2. Pemanfaatan Ganja
A. Ganja untuk Indrustri
Dalam menjalankan kegiatan industri kita
membutuhkan sumber daya alam yang terbaik. Dengan sumber hasil alam
yang baik, kita dapat menciptakan produk yang kuat dan tahan lama. Salah
satu bahan kebutuhan industri yang paling dominan adalah serat/fiber.
Kebutuhan akan serat yang kuat sangat penting untuk meningkatkan hasil
industri dengan kualitas produk yang tinggi.
Banyak macam-macam jenis
serat, tetapi serat yang bermutu tinggi hanya dapat di peroleh dari
tumbuhan yang memang menghasilkan kualitas maksimum serat di dalamnya.
Dalam hal ini tanaman cannabis memiliki semua itu. Jenis pohon cannabis
yang biasa di gunakan untuk industri di sebut hemp, yaitu sejenis genus
cannabis yang memiliki kadar THC yang rendah. Jenis ini sedikit
mengandung zat psikoaktif dan tidak menimbulkan efek fisik atau
psikologis. Hemp mengandung THC di bawah 0,3%, sedangkan cannabis bisa
mencapai 6% sampai 20%.
Selain untuk kebutuhan bahan baku
produksi, hemp juga dapat di gunakan sebagai bahan makanan, minyak dan
bahan bakar. Keuntungan penggunaan hemp sebagai bahan baku industri
telah terbukti secara ilmiah.
Tiga komponen utama industri hemp adalah hemp seeds (biji-bijian), fiber
(serat), dan hurds (kain, tekstil). Hemp berpotensi menguntungan jika
di gunakan dalam industri. Seperti:
SEED
Benih atau biji hemp (hempseed)
mengandung nutrisi yang tinggi dan baik untuk di konsumsi sebagai bahan
makanan bergizi bagi manusia. Selain itu hasil dari minyak hempseed
dapat di produksi untuk membuat sabun, kosmetik, cat, pernis, dll.
FIBER
Serat alami yang tahan lama dari
batangnya dapat digunakan untuk bahan tekstil seperti pakaian, kanvas,
tali, dan untuk kertas grade arsip. Serat komposit fiber dapat
menggantikan serat fiber yang beracun (fiberglass) dan bahan bangunan
yang dibuat dari plastik daur ulang.
HURDS
Dari inti batang kayu dan sebagian besar
tangkainya dapat digunakan untuk membuat kertas, tempat tidur hewan,
minyak penyerap, amandemen tanah, bahan kimia, plastik, dan bahan bakar
(etanol, metan, co-menembak dengan batubara), dan lain sebagainya.
B. Ganja untuk Medis
Tanaman ganja secara keseluruhan,
termasuk kuncup, daun, biji, dan akar, semuanya telah digunakan sebagai
ramuan obat sepanjang sejarah. Meskipun batasan hukum yang tegas dan
hukuman pidana berat untuk penggunaan terlarang, ganja semakin banyak
digunakan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, baik untuk
sifat-sifatnya mengubah suasana hati dan penerapannya sebagai
obat-obatan yang telah terbukti. Diskusi mengenai manfaat ganja dari
segi keamanan dan efektivitas sangat bermuatan politis.
Marijuana telah terbukti sebagai obat
analgesik, anti muntah, anti-inflamasi, penenang, anticonvulsive, dan
tindakan pencahar. Studi klinis telah menunjukkan efektivitas ganja
dalam mengurangi mual dan muntah setelah kemoterapi untuk pengobatan
kanker. Tanaman ini juga telah terbukti mengurangi tekanan intra-okular
di mata sebanyak 45%, dalam pengobatan glaukoma. Cannabis telah terbukti
sebagai anticonvulsive, dan dapat membantu dalam merawat penderita
epilepsi. Penelitian lain telah mendokumentasikan sebuah in-vitro efek
penghambat tumor THC.
Marijuana juga dapat meningkatkan nafsu makan dan
mengurangi rasa mual dan telah digunakan pada pasien AIDS untuk mencegah
penurunan berat badan serta efek lain yang mungkin timbul dari penyakit
ini. Dalam sebuah studi penelitian beberapa kandungan kimia dari ganja
menampilkan aksi antimikroba dan efek antibakteri. Komponen CBC dan
d-9-tetrahydrocannabinol telah terbukti dapat menghancurkan dan
menghambat pertumbuhan bakteri streptokokus dan staphylococci.
Ganja mengandung senyawa kimia yang
dikenal sebagai canabinoid. Jenis canabinoid yang berbeda-beda memiliki
efek yang berbeda pula pada tubuh setelah di konsumsi.
Penelitian ilmiah
mengindikasikan bahwa zat ini mempunyai nilai potensi terapi untuk
menghilangkan rasa sakit, kontrol mual dan muntah-muntah, serta
stimulasi nafsu makan. Zat aktif utama ganja yang teridentifikasi sampai
saat ini adalah 9-tetrahydro-cannabinol, yang dikenal sebagai THC.
Bahan kimia ini kemungkinan mengandung sebanyak 12% dari bahan kimia
aktif dalam ramuan, dan memberikan pengaruh sebanyak 7-10% dari akibat
yang di timbulkan seperti rasa gembira, atau “high” yang dialami saat
mengkonsumsi ramuan ganja. Kualitas ramuan “euforia” ini tergantung pada
saldo bahan aktif lain dan kesegaran bahan ramuan. THC ter-degradasi ke
komponen yang dikenal sebagai cannabinol, atau CBN.
Kimia aktif ini
relatif tidak menonjol dalam ganja yang telah disimpan terlalu lama
sebelum digunakan. Komponen kimia lain, cannabidiol, atau dikenal
sebagai CBD, memiliki efek sedatif dan analgesik ringan, dan memberikan
kontribusi ke somatic heaviness yang kadang-kadang dialami oleh pengguna
ganja.